Our Happy Project

Home Education Journey

Belajar Anger Management for Mom untuk Cegah Penuaan Dini


Beberapa waktu lalu marak lagi pembahasan soal childfree yang menuai pro dan kontra. Ada anggapan punya anak itu membuat perempuan jadi cepat tua. Childfree sendiri merupakan suatu kondisi di mana seseorang atau pasangan tidak memiliki anak karena alasan yang utama yaitu pilihan (Oxford Dictionary). 

Secara medis kelahiran dan melahirkan memang bisa mempengaruhi sistem tubuh. Tapi bukan faktor usia dan punya anak saja lho yang membuat orang bisa terlihat cepat tua. Paparan sinar matahari bisa membuat kulit kita mengalami penuaan dini. Gaya hidup seperti merokok dan stress berat juga bisa mempengaruhi. Nah bagaimana kalau ibu-ibunya yang stress dan jadi mudah marah setelah punya anak? Beneran bisa jadi cepat tua dong?

Baca juga: Anak Dijadikan Konten, Boleh Nggak Sih?

Sebelum kita lanjutkan bahasannya, sebagai seorang muslimah saya juga ingin membagikan tulisan yang saya baca di Muslim.or.id ya. Artikel Childfree dalam Pandangan Islam ini ditulis oleh Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK. Ternyata konsep childfree ini tidak sesuai dalam pandangan Islam. Beberapa penjelasannya antara lain:



  1. Anak-anak adalah kebahagiaan bagi orang tua yang masih berada dalam fitrah.
  2. Memiliki anak dan mendidiknya dengan baik termasuk dalam sunnah.
  3. Ada dalil dan perintah agar umat Muslim memperbanyak keturunan.
  4. Anak mendatangkan rezeki dengan izin Allah Ta'ala.
  5. Anak merupakan amal jariyah yang paling berharga.

Jika bicara hak asasi dan memilih memang setiap orang bebas memilih untuk punya anak atau tidak baik sementara ataupun selamanya. Namun sebagai seorang muslim tentu kita berusaha menjalankan syariat Islam yang Allah Ta'ala turunkan. Karena anak merupakan amanah dari Allah Ta'ala tentu saja orangtua perlu membekali dan menyiapkan diri untuk mengasuh, merawat, dan mendidik mereka. 

Baca juga: Printable Gratis Ramadan - Rukun Islam.



Berdasarkan pengalaman pribadi, merawat dan mendidik anak memang butuh perjuangan. Teman-teman sesama ibu mungkin banyak yang merasakan capek, jenuh, burn out bahkan stress karena pekerjaan ibu yang seolah tidak ada habisnya. Yuk pelukan online dulu, Moms 😭😘.

Baca juga: Main ke Taman Legenda Keong Emas, Taman Mini Indonesia Indah.




Akibatnya ibu jadi mudah terpancing amarahnya dan melampiaskannya pada anak. Salah satu efeknya adalah kita bisa mengalami penuaan dini. Tapi adalagi yang lebih berbahaya, dalam beberapa kasus bahkan ada ibu yang mengalami depresi hingga mencelakakan diri atau anaknya sendiri, astaghfirullah. 

Hari Minggu lalu saya mengikuti seminar online tentang Anger Management for Mom, Manajemen Emosi Bunda. Salah satu pembicaranya adalah dokter Mira Handilla. Dokter Mira memaparkan bahwa stress memang bisa berkontribusi pada percepatan penuaan. Namun manajemen emosi dan pengendalian diri dapat mengurangi dampaknya.




Pada seminar ini hadir juga psikolog Diah Mahmudah. Bu Diah menyatakan bahwa seorang ibu itu sejatinya penuh kelembutan dan kasih sayang. Namun ada hal-hal yang bisa menggerus cinta dan kasih sayang seorang ibu. Energi yang habis luar biasa membuat ibu lelah secara fisik dan mental yang akhirnya jadi ada di titik stress. 

Baca juga: Praktik  Membuat Donat Kentang.



Mengapa ibu harus belajar anger management? Mengelola emosi dan amarah tentu saja bukan hanya untuk pencegah penuaan dini, tapi juga untuk kesehatan fisik dan mental bagi diri sendiri serta bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. 

Jika kita mengalami stress atau memiliki luka akibat pengasuhan orangtua di masa lalu, tentu kita tidak ingin hal tersebut juga terjadi pada anak-anak kita. Bisa jadi ada orang yang memilih childfree karena sebenarnya punya luka pengasuhan. Ada yang takut jika mempunyai anak, dirinya akan mengulangi pola asuh yang buruk di masa lalu.

Seperti yang diutarakan dokter Mira dan juga Bu Diah, kita bisa mengubah respon kita terhadap masalah dan stress yang kita hadapi. Hanya ibu yang tenang yang bisa menenangkan dan pastikan level emosi kita ada di atas level emosi anak. Jika memang butuh, jangan segan meminta bantuan profesional seperti psikolog. 




Ada kabar baik nih bagi teman-teman yang berada di Jakarta dan sekitarnya. Sabtu tanggal 4 Maret 2023 Dandiah Consultant mengadakan Workshop Anger Management dan Membasuh Luka Pengasuhan di Hotel Harris Tebet, Jakarta. Mulai dari pukul 08.00 sampai 17.30 WIB. Pada workshop ini ada juga sesi terapi bersama Bu Diah.



Apa workshop ini hanya untuk para ibu? Workshop ini bisa diikuti oleh orangtua baik ayah maupun ibu, calon orangtua, psikolog, mahasiswa, konselor, guru BK, juga tenaga kesehatan. Workshop ini juga bisa diikuti secara online lewat Zoom pada tanggal dan jam yang sama.

Baca juga: Kelas Daring yang Diikuti Rayyaan Selama Pandemi.

Untuk informasi lebih lanjut kita bisa menghubungi nomer kontak berikut ini:

Offline: 087818210943 (Hikmah)

Online: 081294131837 (Safira)

Semoga kita senantiasa menjadi orangtua yang tidak pernah berputus dari belajar untuk lebih baik dan mendoakan kebaikan untuk anak.

Comments

  1. Bagus nich mbak. Stresku bukan ketika anak masih kecil tapi anak sdh dewasa.

    ReplyDelete
  2. Tidak semua orang terlahir dengan kadar kesabaran yang tinggi. Namun tetap bisa dilatih yaaa... dengan berjalannya waktu kita sebagai orangtua harus bisa mengendalikan anger yang ada dalam diri kita. Jangan sampai ketika lelah melanda, si anger ini naik ke permukaan dan memakan korban.

    ReplyDelete
  3. wah udah kelewat acaranya, tapi gpp udah dapat sedikit pencerahan ttg anger management ini. btw bener, jangan emosian terus ya nanti cepet tua :'

    ReplyDelete
  4. Mengelola emosi terutama marah memang butuh perjuangan karena banyak tantangannya. Semoga perjuangannya dimudahkan.

    ReplyDelete
  5. hahaha, menarik ini, pokoknya ibu-ibu kalau disuruh sabar atau belajar manajemen marah, pasti banyak alasannya. Tapi coba kalau dikasih tahu, yuk sabar biar awet muda. Dijamin semua pada mau hahaha.
    Berat banget sih kalau ngomongin emosional apalagi buat mamak-mamak

    ReplyDelete
  6. Memang penting sekali untuk bisa mengelola emosi ini ya.. Kesabaran tinggi hanya bisa ada bila terus dan terus dilatih tentunya. Terima kasih sharingnya ya..

    ReplyDelete
  7. Kelola emosi terlebih untuk yang sudah berkeluarga dan memiliki anak tantangan luar biasa ya. Melalui workshop ini bisa menambah wawasan tersebut, termasuk untuk calon orangtua juga. Semoga ada tayangan ulangnya ya

    ReplyDelete
  8. Memang liat sih mba banyak orang yang awet muda tuh karna nggak mudah stress. Tapi terapi atau anger management seperti ini juga siapa tahu ada yang butuhkan. Smoga slalu ada materi bagus seperti ini lagi di Jakarta

    ReplyDelete
  9. aku juga kerap merasa ditantang untuk mengendalikan diri on daily basis karena memiliki anak ABG yang lagi lucu - lucunya mba hehehe. Dengan banyak membaca tips dari teman-teman, saya juga banyak belajar

    ReplyDelete
  10. ternyata anger management ada workshopnya, mau banget ikutan. karena aku tuh sadar, dalam pola asuh yang aku dapatkan dulu ada trauma sehingga menimbulkan rantai baru yang aku coba cegah ke anakku tapi sulit sekali, kadang berhasil kadang tidak, huhu.

    ReplyDelete
  11. Nah iya yang sering saya dengar sebelumnya itu jangan suka marah-marah nanti cepat tua, jadinya agak lucu aja dengar tuturan punya anak bisa bikin cepat tua, hehe.

    ReplyDelete
  12. Betul sekali konsep childfree tidak sesuai dengan pandangan Islam. Bahkan dalam keilmuan sosial konsep seperti itu juga bertentangan dengan kondrat manusia.
    Melahirkan dan mengasuk anak hal yang lazim bagi wanita. Kita harus pandai2 Kelola stress dalam menjalaninya.

    ReplyDelete
  13. Masyaallah, temanya sangat related utk hari2 nih
    Ya walaupun masih calon ibu, tapi sering banget kalo sama ponakan perlu keluarin suara agak.tinggi kadang2 kwkkwkw
    Syukurlah di sana bisa diikuti utk calon orangtua belajar bagaimana cara mengelola emosi

    ReplyDelete
  14. Aku baca buku trilogi Dandiah dan terpesona dengan ilmunya yang bisa release inner child.
    Kadang aku merasa perlu banget mengikuti workshop karena selalu ada sesi praktek yang beneran bisa dilatihkan ketika kembali ke rumah. Gak sekedar membaca bukunya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung ke Our Happy Project by Keluarga Hasan
Mohon tidak berkomentar dengan kata kasar, spam, atau dengan link hidup ya
Terima kasih

back to top