Our Happy Project

Home Education Journey

Berkunjung ke Museum Satria Mandala Jakarta


Sebelumnya saya pernah menulis tentang cerita piknik di Taman Piknik yang ada halaman Museum Satria Mandala. Kali ini saya ingin menulis tentang museumnya ya. Asyiknya main ke Jakarta adalah di kota ini jumlah museumnya sudah pasti lebih banyak dibanding Bandar Lampung. Namanya juga kota besar ya he he. 

Baca juga: Taman Piknik Museum Satria Mandala.



Museum Satria Mandala merupakan museum sejarah perjuangan Tentara Nasional Indonesia yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Diresmikan tahun 1972 oleh Presiden Soeharto, museum ini awalnya adalah rumah dari salah satu istri Presiden Soekarno, yaitu Ratna Dewi Soekarno.



Anak-anak senang sekali diajak berkunjung ke sini. Karena mereka bisa melihat berbagai benda bersejarah yang berkaitan dengan TNI plus aneka peralatan perang seperti tank, helikopter, pesawat terbang, dan berbagai senjata.

Baca juga: Field Trip ke Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur.




Di sini juga ada berbagai diorama yang menunjukkan perjuangan sejarah kelahiran TNI dan perannya mempertahankan NKRI. Ada juga tandu yang digunakan Panglima Besar Jenderal Soedirman saat bergerilya melawan penjajah. Bahkan di sini ada pesawat yang pernah diterbangkan oleh Marsekal Udara Agustinus Adisutjipto.


Salah satu yang paling berkesan saat mengunjungi museum ini adalah di salah satu dindingnya bertuliskan tiga pesan dari Jenderal Soedirman, yaitu:

  1. Menjaga wudhu.
  2. Sholat tepat waktu.
  3. Cintai rakyat sepenuh hati.

Masyaa Allah, luar biasa ya pesannya.



Di museum ini anak-anak juga bisa melihat berbagai diorama. Melihat diorama tersebut anak-anak bisa belajar bahwa untuk bisa merdeka dan mempertahankan kemerdekaan itu butuh perjuangan. Alhamdulillah dengan izin Allah dan perjuangan para pahlawan, Indonesia bisa merdeka. 


Dijajah dan mengalami perang itu tidak enak ya. Dulu tidak semua anak bisa sekolah. Bahkan untuk makan saja sulit. Rakyat Indonesia pernah dijajah, diadu domba, diharuskan kerja paksa. 



Karena itu anak-anak yang hidup di jaman Indonesia sudah merdeka dan jauh lebih maju harus lebih semangat beribadah dan belajar ya. Supaya bisa bermanfaat bagi agama dan negara. Aamiin...



Kita bisa pergi ke museum ini dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Kalau naik kendaraan umum (busway), kita bisa berhenti di Halte Transjakarta Gatot Subroto LIPI yang jaraknya 400 meter dari museum. Bagi yang naik kendaraan pribadi, lahan parkir di tempat ini luas kok. Museum ini buka setiap hari Selasa s.d Minggu, mulai pukul 09.00 sampai 15.00 WIB. Jadi di hari Senin museumnya tutup ya.



Alamat lengkapnya yaitu Jalan Gatot Subroto No. 14, RT/RW 06/01, Kuningan Bar, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Biaya masuknya Rp 5.000 per orang. Tapi saat itu kata petugasnya, Razqa tidak perlu membeli tiket.

Baca juga: Field Trip ke Penangkaran Rusa Tahura Wan Abdul Rachman.


Kalau capek keliling-keliling, kita bisa beristirahat sambil duduk-duduk di kursi yang ada di sekeliling museum. Ada juga yang menjual makanan dan minuman. Tinggal pilih deh. Mau di halaman depan sambil lesehan di tikar piknik, atau mau duduk di kursi dan meja berpayung.  Kalau mau sholat juga ada fasilitas musholla untuk pengunjung. 



Ada juga kursi dan meja dari bambu di tepi kolam. Coffee shop dan restoran Shabu Hachi juga ada. Pertama kali ke sini kami memilih makan dan minum di coffee shopnya. Sementara di kunjungan kedua kami memilih piknik di atas rumput di halaman depan.







Bagi kami tempat museum ini adalah salah satu tempat alternatif wisata edukasi ya menyenangkan. Jaraknya tidak terlalu jauh. Anak-anak bisa belajar dan juga bisa bermain di area terbuka sambil melihat berbagai kendaraan militer. 




Razqa: Senang melihat kendaraan tentara. Bisa melihat pesawat, tank, helikopter, dan senjata. Adek juga senang karena bisa piknik di sini.

Rayyaan: Senang karena bisa melihat benda bersejarah di Indonesia. Senang juga karena bisa piknik sambil minum teh.

Comments

  1. Tempatnya bagus kak. Cocok jadi destinasi wisata

    ReplyDelete
  2. Melihat foto foto disini banyak pesawat anak saya kalau diajak ke sana bakalan betah sepertinya. Secara ia antusias banget kalau ada pesawat seperti itu. Terimakasih informasinya. Semoga suatu saat liburan sekolah bisa ajak Anka ke museum ini

    ReplyDelete
  3. MashaAllah~
    Senang juga bisa membaca dan meneladani perjuangan dari para pahlawan bangsa. Ternyata kuncinya semua itu pada kehendak Allah, manusia boleh berusaha sekuat tenaga.
    Museum Satria Mandala Jakarta sangat menginspirasi

    ReplyDelete
  4. Anakku yang cowok selalu suka mba klo diajak ke tempat yang ada peralatan tempurnya gini. Selalu excited dia, terutama saat masih kecil dulu.

    ReplyDelete
  5. aku juga sukaaa banget museum mbaa dan di jakarta ada banyak museum asyik yang bisa didatangi yaa

    ReplyDelete
  6. MasyaAllah luar biasa pesan-pesan ya ini yang bisa diterapkan kepada anak-anak ya Bun. Jadi pengen juga tar kalau punya anak yang udah gede diajaknya traveling ke tempat2 sejarah gini biar makin menghargai dan dekat dengan pahlawan nya.

    ReplyDelete
  7. Duh, aku belum jadi-jadi nih niat mengajak anak ke museum di kotaku. Padahal seru ya jadi nambah pengalaman dan pengetahuan juga. Dibandingkan jalan-jalan ke mall terus.

    ReplyDelete
  8. Museum Satria Mandala Jakarta masih tertata rapi dan menjadi perjalanan wisata sejarah yang menarik untuk anak-anak ya mbak. Semoga ada kesempatan membawa anak-anak ke Museum ini.

    ReplyDelete
  9. seneng ya mba kalau lihat museum di indonesia terawat. soalnya seringkali museum kita tuh serba lusuh dan kotor.. jarang ada yang mau mengunjngi. padahal banyak nilai2 yang bisa kita ambil dari situ ya

    ReplyDelete
  10. Aku pernah ke museum Satria mandala ini zaman masih sekolah. Ya ampun jadul pisan. Anak-anak bakalan seneng diajak ke museum kayak gini

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung ke Our Happy Project by Keluarga Hasan
Mohon tidak berkomentar dengan kata kasar, spam, atau dengan link hidup ya
Terima kasih

back to top